PRODUKSI BENIH IKAN KARPER (Cyprinus carpio L) MELALUI PERKAWINAN BUATAN
25 Juli 2024 Dibaca: 220 Pengunjung
Benih merupakan bagian tahapan utama dalam proses kegiatan akuakultur, khususnya untuk memproduksi ikan konsumsi. Saat ini ikan kamer di Bali sudah semakin langka dibudidayakan, karena unit-unit pembenihan yang ada (Balai Benih Ikan) belum mampu memenuhi permintaan benih ikan karper yang dipelihara oleh para petani ikan. Jenis ikan karper ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan ikan lainnya sepetti mudah dipelihara, rasa khas dan enak, dan bila dipelihara pada saluran irigasi dapat mencapai berat lebih dari 5 kg per ekor. Kegiatan Kelompok Pembudidaya Ikan ( Pokdakan ) "Mina Anakan Jepun" di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng melakukan kegiatan membudidayakan beberapa jenis ikan yaitu ikan nila, gurami, karper dan udang, terutama untuk memproduksi benih. Hasil kerjasama dalam penelitian kaji terap dengan FP-Unwar sebagai mitra bersedia menerapkan teknologi tepat guna untuk memproduksi benih ikan kamer sebagai inovasi kegiatan usaha kelompok untuk memproduksi benih ikan dengan penerapan teknologi. Mengingat ketersediaan benih ikan karper di Bali khususnya di Kabupaten Buleleng sangat langka, maka kelompok mitra akan mengembangkan pembenihan ikan ini, hal ini sangat didukung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng agar ada salah satu kelompok pembudidaya ikan memproduksi benih ikan karper. Penerapan teknologi perkawinan buatan, merupakan salah satu alternatif untuk memproduksi benih secara masal, dan sangat mudah dilakukan oleh para pembudidaya secara lokal, dan dengan peralatan sangat terjangkau atau merupakan teknologi tepat guna (TTG). Hal yang penting yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas benih yang dihasilkan adalah tersedianya calon induk yang unggul atau bersertifikat, namun sebagai langkah untuk pembelajaran anggota mitra diperlukan induk-induk ikan yang telah siap dikawinkan. Permasalahan yang dialami oleh kelompok mitra ini adalah (a) Mitra belum mengetahui dan memahami teknologi perkawinan secara buatan untuk menghasilkan benih ikan karper yang banyak dan berkualitas; (b) Mitra belum mampu melakukan perkawinan buatan ikan karper, perawatan larva dan pemeliharaan benih yang memiliki daya hidup tinggi; Solusi dalam mengatasi pennasalahan kelompok mitra ini adalah (a) memberikan penyuluhan tentang pemilihan induk matang gonad, prosedur perkawinan buatan, prosedur penetasan, perawatan larva dan pemeliharaan / pendederan benih; (b) memberikan pelatihan penggunaan alat dan praktek perkawinan ikan karper secara buatan dan prosedur perawatan telur & larva maupun pemeliharaan benih atau pendederannya Target program PKM ini adalah : (l) Peningkatan pengetahuan dan pemahaman (90 % dari yang hadir) pada anggota kelompok mitra tentang prosedur untuk memproduksi benih ikan karper melalui perkawinan buatan, (2) Peningkatan keterampilan (80 % dari yang hadir) pada anggota kelompok mitra untuk melakukan perkawinan ikan karper secara buatan dan mampu melakukan seleksi induk, merawat telur dan larva serta memelihara benih ikan sampai panen. Penjaminan keberhasilan program PKM ini akan dilakukan evaluasi pada setiap tahapan perkembangan program. Kemudin setelah unit usaha mitra bisa berjalan akan tetap dipantau dan difasilitasi agar terus dapat berkembang melalui beberapa program yang dapat diakses baik dari pemerintah maupun swasta, sehingga kegiatan usaha kelompok mitra ini akan berjalan secara konsisten dan berkelanjutan sebagai suatu kegiatan kelompok masyarakat yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mereka. #produksi #benih #karper #perkawinan #buatan